Anak adalah aset keluarga dan bangsa

December 19, 2011 Amy 21 Comments


Kadang-kadang aku suka agak kesel juga kalo single parent jadi bahan ejekan. Kadang ada pantun nulis, kirain perawan gak taunya anaknya sudah 5. Atau lagu Cucakrowo, yang melempar manggis tapi dapetnya mangga itu. Whateverlah, di mata aku anak itu investasi dunia akhirat, terserah orang lain ngomong apa.

Di Islam, wanita tidak dilihat dari statusnya, apa dia single, double atau triple… apapun istilahnya deh. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi seorang wanita terhormat, seorang janda yang pandai berdagang dan berakhlak mulia. Ada seorang fans berat blog ini yang rajin menulis komentar, ngata-ngatain aku yang single parent dengan kalimat kasar, kadang kalo iseng aku tampilkan di G+. Soalnya di G+ temannya tertentu jadi kadang suka bebas curhatnya termasuk membahas beberapa keong racun yang aku temui, hahaha… Tapi lain kali berusaha gak akan sering-sering curhat lagi, mencoba nulis yang aku syukuri saja. Semoga yang baik sadar atau tidak sadar suka ngajak ribut, ditunjukkan jalan yang benar oleh Allah...

Ada sobat bloggerku tanya kok anak-anakku terpisah-pisah begitu sih. Waaah, ceritanya panjang tapi aku tidak mau menuliskan kesannya jadi subyektif gitu, menyalahkan orang lain. Aku menyalahkan diriku saja semua karena kebodohanku,dulu sudah begitu banyak peluang untuk belajar Islam tapi aku baru mau belajar sekarang. Anakku ada 5, yang terakhir kembar. Paling besar laki-laki dan adik-adiknya perempuan semua. Selama beberapa tahun pikiranku pernah blank, menjalani hidup tidak jelas, sehingga mereka terpisah dariku dirawat oleh Bapaknya.

Anakku yang nomor 2 mirip sekali denganku. Sekarang dia kelas 2 SMP, waktu mau masuk SMP dia sudah ngontak aku pengen pindah ke Jogja. Tapi keputusannya masih belum bisa pindah Jogja karena Bapaknya belum mengijinkan. Sekarang dia suka bilang ke aku moga-moga nanti masuk SMA situasi mendukung untuk pindah ke Jogja. Adiknya bilang, kalo mbak Lintang pindah aku juga pindah. Ini fotonya, yang kiri waktu aku masih kecil, yang kanan anakku no 2 Lintang pake baju merah. Mirip gak?




Tahun 2008 aku belum pake kerudung, karena ini dokumentasi terakhirku berkumpul dengan anak-anakku aku juga pajang juga. Tapi kalo ada sobat blogger ketemu di jalan sama aku, sekarang Insya Allah konsisten pake kerudung. Hidup itu berproses. Mertua kakakku meninggal saat naik Haji, sehari-harinya tidak pake kerudung. Beliau adalah orang yang sangat baik, penyayang, sabar dan mudah memaafkan. Aku rasa semua orang punya kelebihan dan kekurangan, akhlak yang sangat baik bisa menutupi kekurangan beliau sehingga meninggal dengan tenang dan dimudahkan di tempat istimewa bagi umat muslim. Karena akhlakku belum sebaik beliau aku memilih untuk menggunakan kerudung agar bisa lebih bersikap sabar, dan mengingatkan aku untuk tetap menjalankan shalat 5 waktu dalam kondisi apapun.

 Aku, 5 anakku dan keluarga besar di hotel Bukit Daun Kediri, Lebaran 2008

Seharusnya doa orang tua atau siapapun pada seorang anak “semoga menjadi anak sholeh” atau “semoga menjadi anak sholehah” tidak hanya sebagai slogan, tetap konsisten didoakan dan diajarkan hingga dewasa…

21 comments: